Jika seekor kodok ditaruh dalam panci berisi air dari kolam tempat tinggalnya, kodok itu akan tetap dalam panci, tanpa bergerak, sementara airnya pelan2 dipanaskan. Kodok itu tidak bereaksi terhadap meningkatnya suhu dalam panci serta perubahan dalam di sekelilingnya. Lalu saat airnya mendidih, kodok itupun mati dalam keadaan gendut dan bahagia.
Tapi seandainya kodok tersebut dimasukkan ke dalam panci air yang sudah mendidih, kodok itu akan langsung melompat keluar dengan kulit terkelupas tapi tetap hidup.
Kita sering kali seperti kodok yang direbus tadi. Kita tidak menyadari perubahannya. Kita kira semua baik-baik saja, keadaan buruk akan segera berlalu, tinggal menunggu waktu. Kita siap mati karena telah kehilangan hal terpenting dalam hidup kita, tapi bukannya bereaksi, kita malah duduk berendam dengan apatis dalam air yang lama-lama kian panas.
Kodok yang direbus beranggapan bahwa yg terpenting adalah sikap patuh, bukan kemampuan. Siapa yang mampu pasti menjadi pemimpin, sementara yg memiliki akal sehat akan patuh. Jadi apa arti semua ini? Lebih baik berhasil melewati situasi dgn kulit sedikit terkelupas, tapi masih hidup dan siap bereaksi.
(Paulo Coelho, The Winner Stand Alone)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar