21 Okt 2011

Kekuatan Fokus

Jaman dahulu di negeri China hidup seorang panglima perang yang sangat terkenal, terkenal dengan keahlian memanah. Pada suatu hari panglima perang ingin memperlihatkan keahliannya kepada para prajuritnya. "Sediakan papan sasaran dan 100 buah anak panah, perintah panglima kepada prajuritnya..". Dan dengan tangkasnya..shuuut..shuut…shuut 100 anak panah menancap tepat di sasarannya.
“…Luar biasa…luar biasa..para prajurit dan rakyat menyaksikan ini bersorak takjub….”
Tak berapa lama kemudian datang seorang penjual minyak tanah yang sudah tua dan berkata :
“…Kepandaian Panglima itu didapat dari hasil berlatih sejak kecil dan terus menerus…”
Semua orang menoleh kearah penjual minyak tanah itu. Penjual minyak tanah tahu bahwa perkataanya mengundang reaksi kurang bersahabat. Lalu si penjual minyak tanah beranjak dari tempatnya dan mengeluarkan satu buah koin kuno dengan lubang kecil di tengahnya. Koin itu dia letakkan di atas mulut botol guci minyak yang kosong. Lalu dengan penuh keyakinan dia mengambil gayung berisi minyak dan menuangkan dari atas melalui lobang koin tadi. Tak berapa lama kemudian botol kosong tersebut psudah berisi minyak, dan tanpa terlihat minyak yang berceceran.
“…Luar biasa…luar biasa..para prajurit dan rakyat menyaksikan ini bersorak sorak….”
Dengan penuh kerendahan hati si penjual minyak tadi berkata “…Kebiasaan yang berulang terus menerus, akan melahirkan keahlian…”
Dari cerita di atas bagaimana pentingnya sebuah focus. Orang Italia memiliki pepatah yang bagus, yang dalam bahasa Inggris berbunyi : “ Often, he who does too much does too little” kira-kira terjemahan bebasnya adalah seseorang yang mengerjakan banyak  atau tidak fokus biasanya mendapatkan hasil yang sedikit.
Bill Gates, juga pernah berucap. “ My success, part of it certainly, is that I have focused on a few things.” Diawal bisnisnya (Microsoft) ia telah memutuskan untuk fokus hanya pada beberapa hal saja.  
Kalau kita amati sejarah kesuksesan orang-orang yang berhasil adalah konsisten atau fokus mengerjakan sesuatu dengan kualitas terbaik selama lima tahun terakhir.

Supaya tidak salah menyimpulkan, selama proses pencarian pekerjaan, profesi atau usaha yang lebih sesuai dengan bakat masih dapat dibenarkan, tapi bila perubahan menjadi pola jangka panjang atau kebiasaan, itulah yang akan menciptakan kegagalan.

( Disarikan dari Life Success Triangle, oleh Eloy Zalukhu hal 71 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar