15 Jan 2012

Cerita...Mancing Mania, 14 Januari 2012

Akhirnya….tepatnya hari Sabtu tanggal 14 Januari 2012, kami ber 13 orang mancing bareng, kurang lebih sebulan lamanya kami merencanakan acara ini. Tidak mulus memang, penentuan tanggal berubah-ubah, sampai akhirnya ditetapkan tanggal 14 Januari 2012.

Dari 13 orang tersebut, 3 orang masih amatiran termasuk aku, karena memegang alat pancing juga boleh dikatakan baru belajar dan tidak jarang alat pancing juga dapat pinjam dari tetangga atau teman. Sementara sisanya adalah sering mincing, baik perorangan maupun secara kelompok, bagaimana mereka menyiapkan umpan yang baik, karena inilah salah satu dari keberhasilan memancing.

Meracik umpan adalah salah satu dari seni memancing, karena setiap pemancing mempunyai rahasia cara meracik umpan dan merupakan kebanggaan dengan racikannya mendapat hasil yang banyak. Selain masalah racikan umpan, hal lain yang menjadi perhatian pemancing adalah tempat atau istilah di Bandung adalah lapak, apakah dekat dengan kocoran air atau tidak. Konon katanya ikan banyak berkumpul di tempat air yang mengandung oksigen, itulah kocoran air. Selanjutnya adalah pemilihan ukuran kail, untuk ikan ukuran kecil menggunakan kail kecil dan seterusnya. Semuanya itu sudah disiapkan oleh temen-temen, hal lain mungkin rahasia mereka.
Tibalah saatnya di arena, dan aku hanya bisa terbahak-bahak…hahahaha…Apa yang mereka bayangkan mancing di tempat yang biasa  dengan perlengkapan dan racikan yang biasa mereka lakukan ternyata jauuuuh dari apa yang mereka bayangkan. Arena mancing adalah arena yang biasa dinamakan arena “Galatama”, aku tidak begitu mengerti kenapa dinamakan Galatama. Seingat aku istilah galatama ada di sepak bola yang nota bene pemain professional. Artinya arena yang mereka sekarang adalah arena professional. Nah loh…!  Dan hasilnya….Nol besar…!
Apa yang dapat kita ambil pelajaran dari kegiatan mancing ini..?
Dunia ini luas, dunia ini penuh dengan variasi. Selama ini kita hanya bangga dan senang dengan apa yang kita ketahui sekarang, kita merasa bahwa kita sudah mengetahui semua yang ada di dunia kita sehari-hari. Kita merasa apa yang sudah kita miliki, pengetahuan maupun materi adalah sesuaatu yang luar biasa dan cukup untuk menjawab tantangan yang ada. Kadang kita tidak mau belajar, kadang kita tidak mau mendengar saran dan pendapat karena merasa kita sudah pengalaman, sudah merasa senior dan selalu beranggapan kenapa harus belajar, kenapa harus berubah. Dari dulu kita sudah melakukan ini, belajar dari senior-senior kita dulu dan sampai saat ini, kita masih hidup. Kenapa harus berubah…?

Friends…apa yang sudah kita lakukan dan sudah belajar dari senior-senior kita memang sudah benar, tidak ada yang salah. Namun…dunia sudah berubah, pola bisnis saat ini sudah berubah,  parameter-parameter yang biasa kita kenal sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi sekarang, bukan salah. Untuk itu perlu ada refresh, perlu ada perubahan cara berpikir, perlu positioning, di mana saat ini kita berada dan seharusnya berada di mana. Dan yang lebih penting lagi bagaimana kita menggunakan kekuatan structural organisasi (baca: team work), single fighter hanya bicara untuk jangka pendek.
Dan yang menjadi kebangganku adalah pernyataan dari temanku ini :

“Diagendakan lagi pa…bade latihan heula..” (Diagendakan lagi pa…mau latihan dulu)

2 komentar:

  1. Satu filsafat cemerlang yang perlu difikirkan dan ditindaklanjuti. Dari cerita mancing diatas tadi kita bisa mengambil hikmah bahwasanya masa dan zaman tidak akan berhenti ditempat itu2 saja, maka dari itu terus selalu untuk belajar adalah kunci dari sebuah kesuksesan.... good job sob !!!

    BalasHapus
  2. betul gan...jadi kita harus pandai-pandai menyesuaikan dengan keadaan..maksudnya kalau zaman sekarang kita mencari nafkah seperti yg kita lakukan pada 30 tahun yg lalu...ya siap-siaplah untuk kecewa ketika melihat hasil yang kita dapati..maaf..

    BalasHapus